Senin, 21 Januari 2013

Bagian-Bagian Pada Mesin Jahit

Bagian-bagian pada mesin jahit yang akan saya terangkan ini adalah bagian-bagian dari mesin jahit kecil, karena pada umumnya disaat seseorang mau belajar menjahit selalu meggunakan mesin jahit tipe tersebut.


1. TUAS BENANG
- Mengangkat dan menurunkan benang.

2. TUAS ANGKAT
- Menurun dan menaikkan tiang penekan jahitan.

3. PENJEPIT BENANG
Menentukan tegangan benang atas.

4. KAWAT BENANG
- Menstabilkan posisi benang.

5. HALU-HALU & DUDUKAN JARUM
- Tempat memasang jarum yang biasa bergerak keatas dan kebawah saat mesin dijalankan.

6. SEPATU MESIN JAHIT
- Untuk menjepit kain saat proses menjahit berlangsung.


7. GIGI MESIN JAHIT
- Penggerak atau pendorong kain disaat menjahit.

8. TUAS PENGATUR JARAK JAHITAN
- Mengatur jarak jahitan, kalau dalam mengetik sama dengan mengatur jarak spasi .


9. RODA SPUL
- Untuk mengisi spul dengan benang saat spul mau digunakan.

10. SKRU PENGUNCI MESIN
- Mesin jahit akan berhenti apabila bagian ini dilonggarkan.


11. RODA IMBANG
- Roda untuk memulai dan memberhentikan mesin jahit.


12.TIANG DUDUKAN BENANG
- Untuk menyimpan gulungan benang.

Memahami Gambar Sketsa Suatu Desain

Untuk bisa memahami gambar sketsa sebuah design ataupun foto suatu design agar dapat membuat pola nya dengan tepat dan merealisasikannya menjadi busana yang sesuai design nya ada satu hal yang harus diperhatikan dan ini sangat penting.

Untuk dapat membuat pola ( pattern ) dengan BENAR / TEPAT sesuai design suatu gambar sketsa atau foto, kita terlebih dahulu perlu dapat membaca ( memahami ) gambar ( design ) atau foto tersebut.
Bagaimana untuk dapat memahami suatu design yang berupa gambar atau foto? Untuk dapat memahami suatu design sudah tentu kita terlebih dahulu harus bisa menggambar juga, sama halnya seperti kita bisa menulis dan membaca.

Bagaimana agar bisa menggambar ? Tentu saja belajar dengan cara yang tepat. Seperti waktu SD, kita diajari guru menulis huruf dan kata dengan benar, lalu dirangkai menjadi suatu tulisan / karangan yang akan berkembang terus hingga menjadi suatu artikel bahkan dapat menulis buku. Coba lihat, tulisan waktu SD dan tulisan waktu jadi mahasiswa/i, berbeda kah ?

Saya tidak bakat gambar, bagaimana kalau gambar nya tidak bagus alias jelek?

Jangan berkecil hati dulu, tulisan dokter ( suatu profesi yang mulia, menolong orang meringankan penderitaan dan menyembuhkan penyakit ) yang terkenal dengan ” tulisan dokter ” itu, banyak yang kurang rapi dan tidak dapat dibaca oleh orang awam. Tetapi, apoteker mengerti dan memahami nya, apoteker akan meracik obat dengan tepat sesuai resep dari dokter untuk menyembuhkan pasiennya.

Sama halnya, gambar design Anda yang Anda rasa kurang bagus itu, asal dapat dimengerti atau dipahami oleh pattern maker itu namanya sudah bagus.

Pola Dasar Blus Anak-Anak



Lingkar dada : 60 cm
Panjang Punggung : 26

Langkah :
  1. Buat garis AB, Lingkar dada/2 + 7
  2. Buat garis AD, panjang punggung
  3. Lalu buat segiempat.
  4. Buat titik E, letaknya = LD/4 + 0.5
  5. Buat garis dari E ke F, lalu bagi tiga sama besar.
  6. Dari titik G mundur 1,5 cm lalu tarik garis lurus keatas
  7. Dari titik H mundur 0.7, lalu tarik garis lurus ke atas
  8. Buat titik K dengan membagi 2 sama panjang garis DC, dinamakan garis KL.

Langkah

  1. Dari titik A buat titik yang panjangnya LD/20+2.5 = =5.5 .lalu tarik garis ke atas.
  2. Bagi tiga kita beri kode  = o
  3. Pada titik I ke arah G, garis di bagi dan dia beri tanda.
  4. Dari titik B buat titik M yang panjangnya = x = 5.5a
  5. Buat titik N, yang panjangnya dari B = X + 0.5
  6. Dari titik J ke arah H garis dibagi,lihat gambar.
  7. Dari F sampai batas garis di bagi 2, lalu tarik garis lurus ke bawah



Langkah :
  1. Setelah selesai semua sista bisa membuat lengkungan yang di perlukan.
  2. Buat lengkung leher depan, lengkung leher belakang, kerung lengan depan, kerung lengan belakang.

Beri warna dan di gunting, pola siap digunakan


Pola Dasar Lengan Dewasa

Ukuran :
Lingkar lengan : 40 cm (ukur pola lingkar lengan depan dan belakang/AH)
Panjang lengan : 52 cm

Langkah :
  1. Tarik garis AB, panjangnya : AH/4+3
  2. Tarik garis AE, panjangnya AH/2 + 1.5
  3. Tarik garis AD, panjangnya AH/2
  4. Tarik garis AC, panjangnya = panjang lengan

Langkah :
  1. Bagi garis AE dan AD menjadi 4 bagian
  2. Bagi bagian bawah lengan, masing2 menjadi 2 bagian

Bentuk lengan.
Bagian yang melengkung kedalam (sebelah kanan)adalah bagian depan,dan sebelahnya adalah bagian belakang.

Jumat, 11 Januari 2013

Pola Dasar Atasan



Ukuran yang dipakai :Lingkar dada    : 82 cm (LD)
Panjang punggung     : 37 cm

Langkah membuat pola :
  1. Tarik garis AD, dimana AB=Lingkar dada (LD)/2 + 5 (longgar)
  2. Tarik garis AB, dimana AB adalah panjang punggung
  3. Antara garis AB buat titik E, panjangnya LD/6 + 7, lalu tarik garis lurus ke F.
  4. Beri tanda G pada garis EF, panjangnya LD/6 + 4.5
  5. Lalu buat garis G I
  6. Dari titik F beri tanda H, panjangnya LD/6 + 3
  7. Lalu buat garis H J
  8. Beri tanda K pada garis AD panjangnya LD/20 + 2.7 (leher      belakang)
  9. Beri tanda L pada  garis  AD, panjangnya LD/20 + 2.7 (leher depan= X).
  10. Tarik garis antara DM, panjangnya LD/20 + 2.7 + 1 (=X +1)
  11. Selesai tahap pertama dalam membuat pola, masuk ke tahap selanjutnya.

 
 
 
Langkah :
  1. Bagi menjadi tiga bagian garis leher belakang(AK) beri tanda o, buat garis keatas panjang sebesar o
  2. Bagi garis UM menjadi 2 bagian, beri tanda Q, buat garis miring 45 derajat besar panjang = Q
  3. Beri tanda pada garis lengan (GI) sebesar o (1X), lalu sisanya dibagi 2 sama besar, lalu tarik garis ke samping sebesar o.
  4. Beri tanda pada garis JE sebesar o (2X), lalu sisanya dibagi 2 sama besar.
  5. Dari C dibuat garis tambahan sebesar Q, ke arah bawah, beri nama titik R
  6. Garis EF dibagi 2 diberi nama titik T, lalu dari titik T maju ke arah E sebesar 0.5 cm.Dari titik 0.5 cm tadi sampai titik G di bagi 2 sama besar (W).Buat garis miring 45 derajat yang panjangnya W + 0.5.
  7. Garis FH dibagi dua sama besar, lalu maju 0.7 cm ke arah H, tarik garis ke bawah sepanjang 4 cm, di beri nama titik BP (Bush Point)
  8. Cek semua yang telah di kerjakan dan di hitung, selanjutnya kita akan membentuk titik2 diatas menjadi pola.

  

  1. Buat lengkung garis leher belakang.
  2. Tarik garis bahu sampai N
  3. Buat kerung lengan belakang
  4. Buat lengkung leher depan, jangan lupa turunkan dari titik L 0.5 cm ke bawah.
  5. Tarik garis bahu dari titik 0.5 sampai O, panjangnya = panjang bahu belakang - 2 cm.
  6.  Buat kerung lengan belakang.
  7.  Tarik garis BP sepanjang 4 cm.
  8.  TP = 2 cm, tarik garis  menghubungkan dari R - P
  9.  Setelah selesai pola siap di gunting sesuai garis yang tebal, garis biru dan garis merah.
  10. Pada saat membuat kerung lengan gunakan penggaris kerung lengan sehingga bentuknya menjadi bagus.
  11. Gunting pola, pola siap digunakan.

Sabtu, 05 Januari 2013

Membuat Pola Celana Panjang

Pola celana, untuk membuat pola celana panjang, bagian-bagian badan yang akan kita ukur adalah:
Panjang celana, ukuran diambil dengan mengukur jarak dari pinggang sampai mata kaki, atau disesuaikan dengan keinginan pemesan.
Lingkar pinggang, ukuran diambil dengan mengukur mengelilingi pinggang diukur dengan pas atau boleh juga sedikit dibawahnya disesuaikan dengan keinginan.
Lingkar pasak, ukuran diambil dengan cara mengukur dimulai dari batas pinggang belakang, melewati selangkangan hingga batas pinggang depan. Adapun batas pinggang adalah posisi batas celana ketika dipakai, hal ini tentunya tergantung dari kehendak sipemesan bisa pas atau sedikit dibawah pinggang.
Lingkar paha, ukuran diambil dengan mengukur keliling pangkal paha, lalu ukuran ditambah antara 4 - 10 cm, tergantung model celana panjang yang akan kita buat.
Lingkar panggul, ukuran diambil dengan nengukur keliling panggul yang terbesar, ditambah antara 4 -10 cm, tergantung kelonggaran serta model  celana yang akan dibuat.
Panjang lutut, ukuran diambil dengan cara mengukur jarak dari pinggang sampai batas lutut. Pengertian pinggang bisa sedikit dibawah pinggang yang sebenarnya disesuaikan dengan posisi celana yang akan dibuatnya.
Lingkar lutut. diukur keliling lutut, ditambah antara 4 - 10 cm, tergantung model celana yang akan dibuatnya.
Lingkar ujung bawah celana, diukur sesuai model celana atau sesuai keinginan pemesan.


LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT POLA CELANA PANJANG

POLA UNTUK BAGIAN DEPAN









POLA DEPAN MERUPAKAN DASAR PATOKAN UNTUK MEMBUAT POLA BELAKANG






Pola Dasar Rok

 PRAKTEK MEMBUAT POLA DASAR ROK
Data ukuran untuk praktek :
Lingkar pinggang : 62 cm
Tinggi hip              : 18  cm (jarak dari pinggang hingga bagian panggul yang terbesar)
Lingkar hip             : 88 cm
Panjang Rok           : 62 cm


Langkah :
  1.  Tarik garis dari titik A ke B panjang= panjang rok
  2. Tarik garis dari A ke C, panjangnya = 18 cm = Tinggi hip
  3. Tarik garis dari C - D, lalu buat segiempat (lebar= L hip/4+1-1)
  4.  Dari D tarik garis k dan ke bawah 10 cm.beri tanda, dan ukur 1,5 ke arah kanan (E)
  5.  Buat garis miring dari D ke E lalu perpanjang ke atas dan ke bawah
  6. Tarik garis A-A1 panjangnya = L hip/4 + 0.5 - 1, dari A1 ke F, beri simbol o.
  7.  Untuk garis H-H1 panjangnya L Hip/4 + 0.5 + 1, dari H1 ke M beri tanda Q.


Langkah :
  1. Dari titik F masuk ke dalam antara 1,5 - 2 cm, beri tanda, lalu dari tanda tarik ke atas 0.7 cm.
  2. Bagi garis AF (setelah dikurangi 1,5 - 2 cm) menjadi 3 bagian.
  3. Beri tanda pada garis AF setelah diukur  LP/4 + 0.5 - 1 (A1), lalu ukur sisanya sampai batas 1(= o)
  4. Untuk kupnat, dari titik pertama mundur 1 cm, buat titik kupnant lebar kupnat  = o, ambil titik tengah lalu tarik garis ke bawah 10 - 11 cm
  5.  Bagi menjadi 3 bagian pada rok yang paling bawah.
  6. Untuk pola depan tarik garis dari titik H=8.5 cm ke arah dalam, beri tanda.
  7. Lebar kupnat = Q, ambil titik tengan, tarik garis kebawah panjang 10-11 cm.


Langkah :
1. Bentuk rok denga menggunakan garisan lengkung.
2. Bentuk kupnat

Singkatan dan Istilah Dalam Menjahit

Islilah-istilah dalam menjahit. Berikut adalah kumpulan istilah dan singkatan yang sering kita temui dalam dunia busana
  1. Lingkar badan : Ukuran diambil dengan cara mengukur lingkaran badan terbesar melalui ketiak dan dada
  2. Lingkar pinggang : Ukuran diambil dengan cara mengukur pinggang, diukur pas
  3. Lingkar pinggul : Ukuran diambil dengan mengukur lingkar pinggul yang terbesar
  4. Lingkar lengan : Ukuran diambil dengan mengukur lingkar pangkal lengann diukur melewati ketiak dan kedudukan meteran mendatar
  5. Lingkar leher : Ukuran diambil dengan mengukur lingkar leher paling bawah dan meteran tidak boleh kendur
  6. Dada A (atas) : Ukuran diambil dengan cara mengukur dada bagian atas, dari ujung bahu kanan sampai ujung bahu kiri
  7. Dada B (bawah) : Ukuran diambil dengan cara mengukur jarak dari ujung bawah ketiak kanan sampai ujung bawah ketiak kiri, posisi meteran di tengah-tengah dada
  8. Lebar Muka  : Ukuran diambil dengan cara mengukur sisi kanan dada sampai sisi kiri dada pada jarak 5 - 6  cm dari bawah lekuk leher
  9. Turun BH       : Ukuran diambil dari lekuk leher sampai tengah-tengah kedudukan dada
  10. Jarak payudara : Ukuran diambil dengan cara mengukur puncak payudara sebelah kiri pampai puncak payudara sebelah kanan
  11. Tinggi dada : ukuran diambil dengan cara mengukur jarak dari pinggang sampai puncak payudara
  12. Tinggi puncak : Ukuran diambil dengan cara mengukur jarak dari pangkal lengan sampai ujung bahu
  13. Panjang dada : Ukuran diambil dengan cara mengukur jarak dari lekuk leher bawah sampai pinggang
  14. Punggung atas : Diukur dari ujung bahu kanan sampai ujun bahu kiri
  15. Punggung bawah : Diukur dari ujung bawah ketiak kanan sampai ujung bawah ketiak kiri
  16. Lebar bahu : Diukur dari leher bagian bawah sampai ujung bahu
  17. Tinggi panggul/pinggul : Diukur dari pinggang ke bagian pinggul yang terbesar
  18. Tinggi duduk : Diukur dari pinggang orang yang sedang duduk sampai permukaan tempat duduk
  19. Pesak             : Ukuran diambil dengan cara mengukur jarak dari tengah pinggang bagian depan sampai pinggang bagian belakang, melalui selangkangan
  20. Lingkar lutut : Ukuran diambil dengan cara mengukur lingkaran lutut
  21. Tinggi lutut : Diukur dari pinggang sampai lutut
  22. Panjang celana : Diukur dari pinggang sampai mata kaki atau sesuai keinginan
  23. Panjang baju : Diukur dari tengkuk sampai panjang yang diinginkan
  24. Lengan atas = lengan pendek : Diukur dari ujung bahu sampai diatas siku
  25. Lengan bawah = lengan panjang : Diukur dari ujung bahu sampai pergelangan
  26. Lebar kaki : Mengukur lebar kaki celana yang dipakai atau sesuai model pesanan
  27. Lingkar siku : Ukuran diambil dengan cara menekuk lengan terlebih dahulu lalu dukur pada bagian yang menekuk (siku)
  28. Lingkar kepala : Ukuran diambil dengan cara mengukur lingkar bagian kepala yang terbesar
  29. Pola dasar        : Pola yang dibuat berdasarkan ukuran yang sebenarnya dan belum diubah
  30. LH                   : Lingkar Hip = ukuran lingkar panggul 
  31. LP                    : Lingkar pinggang = ukuran lingkar pinggang
  32. BP                    : Bush point = Bagian tertinggi dari buah dada
  33. Kerung lengan : Ukuran lingkar lengan pada pola
  34. Kerung leher    : Ukuran lingkar leher pada pola
  35. Tinggi Hip        : Jarak antara pinggang dengan pinggul, biasanya 18
  36. Panjang rok      : Panjang rok yang di ukur dari pinggang sampai mata kaki
  37. Kupnat             : Bagian dari pola yang nantinya akan di jahit, berbentuk segitiga
  38. Kampuh           : Bagian pinggiran kain yang merupakan tempat untuk menggabungkan kain yang satu dengan kain yang lain, lalu di jahit                            sesuai garis pola/rader.
  39. Sepatu reseleting : Sepatu mesin yang tapaknya hanya sebelah, hingga dapat menjahit bagian yang pinggir sekali.
  40. Sepatu reseleting jepang : Sepatu mesin yang digunakan untuk menjahit reseleting jepang



Kamis, 03 Januari 2013

Pola Dasar Baju Wanita

SISTEM SEDERHANA SKALA 1/4

 Untuk anda ingin belajar menjahit tetapi tidak memiliki watu untuk mengikuti kursus, anda bisa belajar secara otodidak di rumah. berikut ini langkah-langkah membuat pola dasar untuk pakaian wanita dengan sistem sederhana. Mudah-mudahan tulisan ini bisa anda pelajari dengan mudah. Ukuran dibawah ini hanya sebagai contoh, anda bisa mengganti dengan ukuran anda sendiri. Untuk mengambil ukuran anda bisa melihat artikel cara mengukur badan

 UKURAN: 
  1. Lingkar Leher = 36 cm
  2. Lingkar Badan = 88 cm
  3. Lingkar pinggang = 60 cm
  4. Panjang Muka = 30 cm
  5. Lebar Muka = 31 cm
  6. Tinggi Dada = 14 cm
  7. Panjang Sisi = 17 cm
  8. Panjang Bahu = 12 cm
  9. Lebar Punggung = 33 cm
  10. Panjang Punggung = 36 cm
  11. Jarak Dada = 17 cm


KETERANGAN POLA BADAN MUKA: 
A – B = 1/6 Lingkar leher + 2 cm
B – C = Panjang Muka
C – D = A – E = ¼ Lingkar badan + 1cm
A – A1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
A1 – A2 = Panjang bahu
A2 – A3 = turun 4 cm
B – B1 = 5 cm
B1 – B2 = ½ Lebar muka
C – C1 = ¼ Lingkar pinggang + 1 + 3 cm
C – C2 =1/10 Lingkar pinggang + 1 cm
C2 – CC3 = 3 cm
C1 – C4 = naik 1,5 cm
C4 – K = Panjang sisi
C – M = Tinggi dada
M – O = ½ Jarak dada





KETERANGAN POLA BADAN BELAKANG:
 A – B = 1,5 – 2 cm
B – C = Panjang punggung
C – D = A – E = ¼ Lingkar badan – 1 cm 
A – A 1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
A1 – A2 = Panjang bahu
A2 – A3 = Turun 3 cm
B – B1 = 10 cm
B1 – B2 = ½ Lebar punggung
C – C1 = ¼ Lingkar pinggang – 1cm+3cm
C – C2 =1/10 Lingkar pinggang
C2 – C3 = 3 cm
C1 – K =Panjang sisi

Pola Dasar Celana Pria

CARA MENGAMBIL UKURAN POLA CELANA PRIA


  • Panjang celana, diukur dari pinggang sampai panjang yang diinginkan.
  • Lingkar pinggang, diukur sekeliling pinggang.
  • Lingkar pesak, diukur dari batas pinggang belakang, melalui selangkangan menuju garis pinggang bagian muka.
  • Lingkar paha, diukur sekeliling paha terbesar
  • Lingkar panggul, diukur sekeliling panggul terbesar.
  • Lingkar ujung kaki celana, diukur sekeliling kaki celana sesuai dengan model.
  • Panjang lutut, diukur dari pinggang sampai batas lutut.
  • Lingkar Lutut, diukur sekeliling lutut sesuai dengan keinginan.

Keterangan menggambar celana pria
Pola bagian muka
Ambil titik A, buat garis mendatar dan garis tegak lurus.
A - C = panjang celana.
A - B = 1/3 lingkar pesak ditambah 5 cm
Buat garis datar kekiri dan kekanan.
B - D = B - E yaitu ¼ lingkar paha dikurangi 4 cm
(ukuran E ke D adalah ½ lingkar paha dikurang 4 cm).
D - F = F - G yaitu 3 cm,
Buat garis vertikal dinamakan titik H (buat garis antu).
H - I = 1 cm,
Hubungkan titik I - G dengan garis lurus terus ke D dengan garis melengkung.
I - N = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm untuk kup.
I - Y = 1/10 lingkar pinggang.
Y - K = L - M yaitu 2 cm.
K - L = 3 cm.
N - O = 3 cm.
O - P = 13 cm,
Hubungkan O ke P dengan garis lurus (untuk saku samping).
A - Q = ukuran panjang lutut.
Q - R = Q - S yaitu 1/4 lingkar lutut dikurang 2 cm
(R ke S adalah ½ lingkar lutut).
C - C1 = C - C2 yaitu ¼ lingkar kaki dikurang 2 cm
(C1 ke C2 adalah ½ lingkar ujung kaki celana).
H - H1 = 4 cm.
I - I1 = 18 cm.
Hubungkan H1 dengan I1 seperti gambar.
Hubungkan N dengan C2 melewati titik E dan S seperti gambar, dan
hubungkan D dengan C1 melewati titik R.

Pola bagian belakang.
Pola celana bahagian belakang di buat berdasarkan pola bagian muka, caranya sebagai berikut :
Pindahkan pola celana bagian muka bersamaan dengan tanda-tanda pola. Garis sisi celana bagian pinggang diberi nama titik A.
A - C = ¼ lingkar pinggang ditambah 2 cm untuk kupnat.
Hubungkan A dengan C, dengan membentuk sudut siku pada garis A ke C dan A ke E.
Titik B = ½ A - B.
B - B1 = 2 cm.
D - E = 5 cm,
Buat garis datar kekanan melewati pola bagian muka.
E - F ditambah E - H = ½ lingkar panggul.
I - Y = 8 cm,
Hubungkan titik C ke H dengan garis lurus, terus ke Y dengan garis melengkung.
K - M = L - N yaitu 4 cm.
Hubungkan titik Y ke M dengan garis melengkung, terus ke titik N dengan garis lurus seperti gambar.